Wah,. habis jalan2 kiri kanan mentok ke blog sobat yang satu ini, banyak hal yang bisa kita lihat dari pikiran dan cara memandang dia :D
Aku ingin hidup tenang, damai, sejahtera, sentosa, bahagia didunia, dan kuyakin kalianpun menginginkan itu. Hanya saja kita sering terjebak dalam suatu keadaan yang rumit, membuat kita lebih memilih untuk pergi. Tapi bukankah tidak ada satupun yang benar-benar tahu arti kebahagiaan ?? sebab kebahagiaan itu, hanya ada disana, nanti, diakhirat ..Itu janji-Nya. Amin
#anchaarasjespol
Satu lagi film yang pantas dikasih rating tinggi, karena didalamnya banyak hal yang dapat kita ambil dari cita-cita dan mewujudkannya :D
Cita-Citaku Setinggi Tanah
Judul Internasional: Cita-Citaku Setinggi Tanah
Tagline:
Rejeki itu tidak pernah pergi, cuma menunggu waktu yang tepat untuk kembali
Sinopsis Singkat:
Bercerita tentang persahabatan 4 orang anak SD yang tinggal di kaki gunung merapi dan tentang cita-cita mereka.
Sinopsis Lengkap:
Agus adalah seorang anak yang berasal dari keluarga sederhana yang hidup di Muntilan, salah satu kota kecil di Jawa Tengah. Ayahnya bekerja di pabrik tahu, ibunya adalah ibu rumah tangga yang sangat mahir membuat tahu bacem. Bayangkan jika setiap hari menu makanan kita selalu tahu bacem. Agus yang mengalami kegelisahan untuk dapat mewujudkan cita-citanya setelah ditugaskan oleh ibu guru untuk membuat karangan tentang cita-cita.
Teman-teman Agus memiliki cita-cita setinggi langit. Sri ingin menjadi artis terkenal karena dorongan ibunya. Ia selalu ingin dipanggil dengan nama Mey. Menurutnya, nama Sri tidak menjual. Jono bercita-cita menjadi tentara. Dalam kesehariannya, ia bertingkah selayaknya pemimpin di hadapan teman-temannya.
Dari tahun ke tahun Jono selalu berobsesi menjadi ketua kelas. Puji bercita-cita ingin membahagiakan orang lain. Ia membantu semua orang yang terlihat membutuhkan bantuan. Di balik semua aksinya itu, ternyata ia hanya mengharapkan sanjungan dan ucapan terima kasih dari orang yang dibantunya. Sesuai namanya, Puji, ia haus pujian.
Agus yang tiap hari makan tahu bacem buatan ibunya bercita-cita ingin makan di restoran Padang. Ia jadi bahan tertawaan teman-temannya. Ia juga sadar baawa untuk cita-citanya itu ia butuh uang. Masalah ini yang harus dipecahkannya.
Negara & Tanggal Rilis:
Indonesia
Klasifikasi: SU
Bahasa: Bahasa Indonesia
Warna: Warna
Status: Produksi
Produser: Eugene Panji
Produser Pendamping: Ida Mediana
Sutradara: Eugene Panji
Penulis Naskah: Satriono
Pemain:
Pemeran Utama M. Shihab Imam Muttaqin Sebagai Agus
Pemeran Pembantu:
Agus Kuncoro Sebagai Bapak Agus
Dewi Wulandari Cahyaningrum Sebagai Mey/Sri
Donny Alamsyah Sebagai Pegawai restoran Padang
Iqbal Zuhda Irsyad Sebagai Puji
Iwuk Tamam Sebagai Nenek Agus
Luh Monika Sokananta
Nina Tamam Sebagai Ibu Agus
Rizqullah Maulana Daffa Sebagai Jono
Crew:
Tim Produksi
Produser Eksekutif: Meilany Adolfin Runtuwene
Produser Pelaksana: Nia Samantha
Manajer Produksi: Denny J.D , Nissa Fijriani
Tim Tata Kamera
Penata Kamera: Aga Wahyudi, Arya Tedja
Tim Tata Suara
Perekam Suara: Ude Wardhana
Tim Tata Artistik
Penata Artistik: Flo Hadjon
Tim Pasca Produksi
Penata Musik: Endah N. Rhesa
Penyunting Efek Suara & Musik: Yulia Endah Fitriyanti
Publicity & Promotions
Fotografer: Widya Sartika Amrin
Produksi:
Production Companies: Kreasi Cinema Mediatama, Render Post, Bumble Bee Studio, Humanplus Production
Agan - Sista, bisa pilih mau tonton dimana:
21Cineplex atau Blitz Megaplex.
Movie quotes: "..karena sebetulnya cita-cita itu bukan untuk ditulis saja, tetapi diwujudkan."
Tonton trailer film nya disini.
Sumber: www.indonesianfilmcenter.com
Ketemu lagi sama tulisan-tulisan yang bermanfaat yang berisi tentang kebesaran Allah Swt dan indahnya agama islam.
ISI KEPALA DARI SOBAT
Lagi jalan-jalan ke blog tetangga sebelah dapat tulisan-tulisan yang sangat energik dan manusiawi, mereka sangat melihat dunia ini sedang susah dan bobrok, sedikit penggalan kata-kata yang saya ambil dari blog-blog mereka :D
Dulu sebelum ada kamera,
setiap momen diabadikan lewat tulisan. Maka menulislah, agar kau bisa melawan
lupa. #sansime
Wajar jika mereka ingin
merdeka. Sebab, nasib tanah adat para leluhur tempat bersemayamnya nenek moyang
negeri para dewa-dewi hitam di ufuk timur sana, kini hanya menjadi seonggok
kubangan lumpur besar tempat bergumulnya babi-babi. #sansime
Kedamaian
adalah sebuah aroma yang hadir selepas jeda air hujan pertama, yang menghujam
turun membasuh bumi bersama secangkir kopi dingin dan lantunan intonasi
sederhana yang perlahan lenyap bersama tiupan lirih angin malam, kemudian terbang
menghilang.#sansime
Keluarlah dari
zona nyaman. Tetap berjuang disana dengan berani. Jadilah diri sendiri agar
anda tak sia-sia dilahirkan di dunia ini. Tunjukkan pada dunia, anda itu ada.
Kerjakan sendiri selagi anda masih mampu mengerjakannya sendiri. Hapus budaya
minta tolong. Belajar mandiri tanpa bantuan orang lain. Pangkas jam tidur.
Gunakan waktu sebaik-baiknya dalam jatah dua puluh empat jam sehari. Ingat, harimau
yang hidup liar dan bebas di alam buas jauh lebih kuat daripada harimau yang
hidup di dalam kandang nyaman kebun binatang! .#sansime
"Ya Allah, jadikanlah pintu rumah kami
cukup lebar untuk menerima semua yang memerlukan kasih sayang, persahabatan dan
tempat yang aman; tapi cukup sempit untuk menangkal semua petaka, kefanatikan,
dan kebencian. Buatlah ambangnya cukup rata, agar tidak menjadi sandungan bagi
anak-anak dan kaki yang letih; tapi sulit ditembus kekuatan penindas sehingga mereka
batal masuk. Buatlah pintu rumah ini terbuka untuk kehadiran -Mu"
#theheartbook
Selama ini saya adalah pencinta konsep berbagi.
Berbagi bukan bersedekah atau charity. Spiritnya beda. Kalau charity, ada yang
membantu dan dibantu, korban dan penyelamat, lemah dan kuat. Sedangkan dalam
spirit berbagi, semua pihak memberi dan menerima dengan setara untuk kesenangan
dan kepuasan bersama.#kartika
jahja
kau memiliki cita-cita tuliskanlah, dengan begitu sesiapa yang membacanya juga turut mendoakanmu.#titahraja
"Saya suka membaca kitab suci, tapi jangan dulu terburu-buru bilang saya suci, bisa saja saya hanya mencari simpati" #anhardanaputra
"Pemikiran hanya omong kosong jika cuma disimpan dalam kepala sendiri. Pemikiran harus termanifestokan dalam bentuk apapun juga, dan bagi saya menulis (sesederhana kegiatan mencatat) adalah langkah yang paling mudah dan baik untuk mengawali." #postdysphoria
"Kata-kataku memang terasa sangat manis ketika bicara soal cinta, tapi tunggu saat aku mulai bicara soal negara, kau mungkin akan menutup telingamu saking kasarnya. Maklumi sajalah, setiap orang punya kebenciannya sendiri bukan?" #anhardanaputra
PEMUDA TAK SEMBARANGAN BERSUMPAH
Di lapangan-lapangan, semua orang menamai dirinya pemuda bersumpah.
Di jalan-jalan setiap orang yang menamai dirinya pemuda bersumpah.
Di rumah-rumah para orang tua yang pernah menamai dirinya pemuda mendongengi anak-anaknya tentang kesucian sumpah yang mereka ikrarkan.
Itu sumpah yang di namai Sumpah Pemuda dalam Kongres Pemuda 28 Oktober 1928.
Sumpah yang digaungkan 82 tahun lamanya dengan tujuan memajukan bangsa yang sampai sekarang tidak maju-maju.
Tapi apa kita tahu?
Sumpah pemuda bukan merupakan rintisan melainkan sebuah rumusan dari apa yang sebenarnya sudah ada jauh sebelum tanggal 28 oktober 1928.
Sumpah pemuda adalah mitos karangan sastrawan kondang bernama Moh. Jamin (Yamin) yang sebenarnya lebih fasih berbahasa belanda ketimbang melayu.
Sumpah pemuda adalah sebuah potongan sejarah yang disakralisasi oleh penguasa2 di setiap era demi kepentingan keamanan posisi politiknya dan demi keuntungan2 politik yang melanggengkan kekuasaannya.
wahai pemuda, percuma saja bersumpah kalau tak paham esensinya.
wahai pemuda, cerdaskan dirimu sebelum bermimpi mencerdaskan bangsa.
wahai pemuda, merdekakan dirimu sebelum bermimpi memerdekakan negara.
wahai pemuda, sampai ketemu di titik akhir dimana kita semua telah menjadi pemuda sejatinya, dimana hanya sepuluh saja dari kita mampu merubah dunia.
salam dariku, anak bangsa yang bermimpi menjadi pemuda bangsa.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Anhar Dana Putra,
28 Oktober 2011. (Barru, kota kecil yang dipenuhi dengan problem sosial yang dimaklumi secara massal)
Di lapangan-lapangan, semua orang menamai dirinya pemuda bersumpah.
Di jalan-jalan setiap orang yang menamai dirinya pemuda bersumpah.
Di rumah-rumah para orang tua yang pernah menamai dirinya pemuda mendongengi anak-anaknya tentang kesucian sumpah yang mereka ikrarkan.
Itu sumpah yang di namai Sumpah Pemuda dalam Kongres Pemuda 28 Oktober 1928.
Sumpah yang digaungkan 82 tahun lamanya dengan tujuan memajukan bangsa yang sampai sekarang tidak maju-maju.
Tapi apa kita tahu?
Sumpah pemuda bukan merupakan rintisan melainkan sebuah rumusan dari apa yang sebenarnya sudah ada jauh sebelum tanggal 28 oktober 1928.
Sumpah pemuda adalah mitos karangan sastrawan kondang bernama Moh. Jamin (Yamin) yang sebenarnya lebih fasih berbahasa belanda ketimbang melayu.
Sumpah pemuda adalah sebuah potongan sejarah yang disakralisasi oleh penguasa2 di setiap era demi kepentingan keamanan posisi politiknya dan demi keuntungan2 politik yang melanggengkan kekuasaannya.
wahai pemuda, percuma saja bersumpah kalau tak paham esensinya.
wahai pemuda, cerdaskan dirimu sebelum bermimpi mencerdaskan bangsa.
wahai pemuda, merdekakan dirimu sebelum bermimpi memerdekakan negara.
wahai pemuda, sampai ketemu di titik akhir dimana kita semua telah menjadi pemuda sejatinya, dimana hanya sepuluh saja dari kita mampu merubah dunia.
salam dariku, anak bangsa yang bermimpi menjadi pemuda bangsa.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Anhar Dana Putra,
28 Oktober 2011. (Barru, kota kecil yang dipenuhi dengan problem sosial yang dimaklumi secara massal)
In
Catatan Hidup,
RUMAHKU
RUMAHKU...
Sudahlah, saya mau nulis saja biar semua berpikiran kalau kita memang bodoh...
Rumah saya itu dulunya..dulunya! adalah rumah yang sangat nyaman,indah,
meskipun sedikit rusuh dan menjengkelkan hahahahaaha
tapi saya suka dengan itu :)
rumah yang selalu melihat kita dengan segala keterbatasan
rumah yang selalu mendegarkan kita disaat kita ada masalah
yang tak bisa dipikirkan hanya dengan seorang,
rumah yang membawa ketenangan dan kesejukan buat hati
rumah yang selalu percaya bahwa kita bisa !
rumah yang saling melengkapi satu sama lain.
sekarang dan mungkin sudah sangat lama,....
Sempat terpikir untuk tidak pulang ketempat ini lagi,
tempat yang hanya melihat satu sisi saja
dan melihat arah yang sejalan dengan arahnya saja.
Bosan ! yaa pasti saya bosan dengan semuanya,saya muak malah,
ini bukan rumah saya katanya.
dengan air yang jatuh dari kedua matanya, tak lagi dapat terbendung,
betapa ia mencintai dan merindukan rumah itu rumah..
Sudah lama saya tak melihat rumah
sekarang rumah itu hanya tempat tinggal
untuk menaungi raga kita dari hujan dan panas
rumah yang melihat semua kekurangan kita
rumah yang penuh dengan keegoisan dan ketamakan
rumah yang penuh dengan kesedihan dan ratapan
rumah yang acuh ketika kita dilanda masalah
rumah yag tidak peduli lagi
rumah yang tak memiliki semangat rumah
Ahh,. ini bukan rumah, bukan ! bukan ! bukan !
ini hanya tempat tinggal untuk raga bukan untuk jiwa
rumah itu sepatutnya memberi kenyamanan, kasing sayang dan petunjuk keselamatan !
bukan sekedar materi !
rumah yang selalu kita ingat untuk pulang disaat jauh darinya :)
Sekarang perasaan tentang rumah mungkin sudah terkikis, dan mungkin sudah hilang
ini hanya pemikiran atau realita,ahhh...saya tidak mengerti terlalu banyak omongkosong
ataukah ini hanya perasaan saya saja, toh mereka baik-baik dan senang saja.
atau mereka memperlakukan saya dengan sangat spesial
Saya Merindukan Rumah
Semoga Allah memberikan petunjuk terbaik,keberkahan dan kemudahan untuk kita Aamiin.
------------------------------------------
anjoenk
barru,senin 15 oktober 2012, 20.17
Sudahlah, saya mau nulis saja biar semua berpikiran kalau kita memang bodoh...
Rumah saya itu dulunya..dulunya! adalah rumah yang sangat nyaman,indah,
meskipun sedikit rusuh dan menjengkelkan hahahahaaha
tapi saya suka dengan itu :)
rumah yang selalu melihat kita dengan segala keterbatasan
rumah yang selalu mendegarkan kita disaat kita ada masalah
yang tak bisa dipikirkan hanya dengan seorang,
rumah yang membawa ketenangan dan kesejukan buat hati
rumah yang selalu percaya bahwa kita bisa !
rumah yang saling melengkapi satu sama lain.
sekarang dan mungkin sudah sangat lama,....
Sempat terpikir untuk tidak pulang ketempat ini lagi,
tempat yang hanya melihat satu sisi saja
dan melihat arah yang sejalan dengan arahnya saja.
Bosan ! yaa pasti saya bosan dengan semuanya,saya muak malah,
ini bukan rumah saya katanya.
dengan air yang jatuh dari kedua matanya, tak lagi dapat terbendung,
betapa ia mencintai dan merindukan rumah itu rumah..
Sudah lama saya tak melihat rumah
sekarang rumah itu hanya tempat tinggal
untuk menaungi raga kita dari hujan dan panas
rumah yang melihat semua kekurangan kita
rumah yang penuh dengan keegoisan dan ketamakan
rumah yang penuh dengan kesedihan dan ratapan
rumah yang acuh ketika kita dilanda masalah
rumah yag tidak peduli lagi
rumah yang tak memiliki semangat rumah
Ahh,. ini bukan rumah, bukan ! bukan ! bukan !
ini hanya tempat tinggal untuk raga bukan untuk jiwa
rumah itu sepatutnya memberi kenyamanan, kasing sayang dan petunjuk keselamatan !
bukan sekedar materi !
rumah yang selalu kita ingat untuk pulang disaat jauh darinya :)
Sekarang perasaan tentang rumah mungkin sudah terkikis, dan mungkin sudah hilang
ini hanya pemikiran atau realita,ahhh...saya tidak mengerti terlalu banyak omongkosong
ataukah ini hanya perasaan saya saja, toh mereka baik-baik dan senang saja.
atau mereka memperlakukan saya dengan sangat spesial
Saya Merindukan Rumah
Semoga Allah memberikan petunjuk terbaik,keberkahan dan kemudahan untuk kita Aamiin.
------------------------------------------
anjoenk
barru,senin 15 oktober 2012, 20.17
--------------------------------------------------------
SAYA BOSAN DENGAN SALAH.
Ahhh..ada ada saja dunia ini
Makin lama kita makin salah saja
kita tidak tau, harus mendegarkan mulut siapa ?
hati siapa ?
tindakan siapa ?
Setiap kita melakukan sesuatu
apapun wujud dan niatnya
selalu saja ada yang menghakimi
salah selalu diaggap salah
benar juga diaggap salah
Terus untuk apa dia, kita dan mereka ada
kalau hanya untuk salah
salah salah salah dan salah
saya bosan dengan salah
saya salah itu salah
saya benar itu juga salah
saya memulai melangkah untuk berubah itu juga salah
saya diam lebih salah
saya harus bagaimana dan kemana ?
kalau hanya ada salah dan salah
SAYA BOSAN DENGAN SALAH.
In
Catatan Hidup,
MOVE
" M O V E "
Inspiring your life
Penghormatan Untuk ‘Preman’ dan ‘Pengangguran’
Ketika kedatangan seorang ‘teman’ kurang sopan yang mengajak saya berbisnis batu bara, saya tak sabar menunggu dia pamit pulang. Sebab semalaman mendengarkannya berkoar tentang nilai proyek-proyeknya (sawit, alat berat, sampai penataan kota), mobilnya, apartemennya, dan pejabat-pejabat yang ada di kantongnya membuat saya ingin mandi junub. Tapi sekarang saya harus berterimakasih kepadanya, karena ia menginspirasi saya untuk mengulik.
Sore ini, tiba-tiba teringat pada saat mengusir halus customer dari KEDAI karena tidak sudi tempat usaha saya jadi tongkrongan koruptor dan preman bisnis. Setelah mendengar mereka bicara panjang lebar ttg menyogok polisi, bupati, dan dengan bangga menyombongkan berapa M yg mereka dapat dari proyek buku sekolah di Papua, maka membiarkan mereka datang ke tempat saya sama saja mengebiri diri sendiri.
Kemudian saya teringat sebuah perbincangan dengan seorang saudara yang mengkritik pilihan saya dalam berteman. “Tika, kenapa kamu berteman dengan orang-orang yang tampilannya seperti preman dan pengangguran….” Saya hanya menjawab “Cobalah kamu ngobrol-ngobrol dengan mereka. Kamu pasti malu kamu pernah mengatakan ini.”
Baik si pengusaha tak punya santun, maupun om-om jijay di KEDAI itu, tampilan mereka jauh dari sosok preman yang dicekoki sinetron dan koran kuning. Pakaian perlente, rambut rapi, mobil mewah, istri cantik, anak di sekolah internasional, mungkin juga pergi umroh setiap tahun. Tapi menyogok pejabat, memanipulasi hukum, dan saling jegal adalah bagian lumrah dalam permainan bisnis kelas ini. Seringkali mereka tak ragu-ragu menginjak hidup orang lain dan menjustifikasinya dengan istilah ‘resiko bisnis’. Tentunya, bukan mereka sendiri yang turun tangan, melainkan orang-orang yang mereka bayar buat menyingkirkan penghalang bisnis. Orang-orang yang di antaranya berseragam, berpangkat, dan pernah bersumpah untuk melayani dan melindungi.
Sebenarnya, saya kenal baik dengan tipe-tipe mereka. Sebab saya besar di sekeliling mereka. Busuknya dunia bisnis yang berkaitan erat dengan pejabat-pejabat pemerintah, adalah obrolan meja makan di keluarga saya, dan salah satu alasan kenapa saya memilih untuk banting setir dari bidang itu. Saya hidup berdampingan dengan frustasi orang tua saya mempertahankan legitimasi dan prinsip mereka, yang kadang bertentangan dengan tuntutan profesi.
Bagaimana dengan teman-teman saya, yang diberi label preman dan pengangguran itu? Mari saya perkenalkan dengan sebagian dari mereka.
Achmad Julian. Bertato seluruh tubuh, botak plontos, sepatu boots butut yang dikenakannya setiap hari belum pernah diganti dari tahun 2003. Profesinya florist. Di tempat pembibitan bunga miliknya di Jawa Barat, ada sebuah ruang khusus tempat dia memberi workshop pada penduduk setempat tentang ilmu penyilangan bunga untuk menghasilkan varietas baru, cara perawatan tanaman yang tidak konvensional dll. Gratis. Hasilnya, banyak penduduk yang penghasilannya meningkat, merekomendasikan kelas Jul kepada kerabat-kerabatnya. Sekarang banyak yang datang dari jauh buat berpartisipasi kelas Jul. Beberapa di antara mereka turut membagi ilmu yang mereka punya.
Iga Massardi dan Adoy. Kaos, celana pendek, jeans, cengengesan dan sulit serius. Mereka memulai sebuah kelas gitar gratis yang dinamai Kelas Gitar Gratis (duh!) di Taman Suropati. Setiap minggu sore, ruang publik ini diramaikan murid-murid KGG yang tekun dengan gitar mereka. Setiap mampir ke KGG untuk duduk-duduk menikmati suasana, saya selalu diingatkan bahwa Jakarta tidak sejahat itu. Masih banyak kenikmatan dan keindahan di kota ini, serta orang-orang yang mau membaginya.
Ika Vantiani dan Anton Ismael. Ika dengan (lagi-lagi) tato-tatonya, kaos-kaos lusuhnya, dan kacamata kuno andalannya. Anton dengan rambut setengah botak setengah gimbalnya. Sebenarnya yang teman dekat saya adalah Ika. Anton, saya baru kenalan tapi sudah lama mengenal karyanya sebagai fotografer. Bersama-sama mereka mengelola Kelas Pagi, sebuah komunitas fotografi yang diawali Anton sejak 2006 silam. Dinamakan KELAS PAGI karena kelas dimulai pada pukul 06.00 s/d 11.00 pagi. Siapapun boleh bergabung, tanpa syarat dan iuran. Virus kelas pagi sudah menyebar sampai ke Jogjakarta. Sedangkan Ika sendiri pernah menggagas Peniti Pink yang mendistribusikan dan menularkan serunya membuat media independen. Ika juga membuka pintu rumahnya yang dulu untuk jadi taman bacaan, kelas bahasa inggris gratis dll. Sekarang ia masih sering memberikan berbagai workshop craft, kolase, zine, dan masih selalu sempat jadi teman ngobrol saya yang paling menyenangkan.
Vodi dan Ruwat. Pasangan homo berpenampilan street punk yang sering dikira tukang palak. Sejak tahun 2002, di lantai dua sebuah ruko milik Vodi ada sebuah tempat yang dinamai Control Room. Semacam tempat pemulihan buat orang-orang yang ingin lepas dari adiksi terhadap drugs dan alkohol dengan biaya sukarela. Ada beberapa kamar untuk detoks, ada ruang-ruang sharing dan konseling. Disana para mantan pecandu membantu pecandu yang lelah jadi pecandu. Di lantai satu ada bengkel yang memperkerjakan para ‘alumni’ lantai dua yang belum mendapat pekerjaan tetap. Vodi dan Ruwat sudah menyelamatkan banyak nyawa secara literal. Salah satunya adalah saya. Ya, saya berhutang nyawa pada mereka.
Mayang. Celana pendeknya sangat pendek. Rok mininya sangat mini. Dan rumahnya di Jakarta Timur sangat ramai oleh celoteh tawa bocah-bocah kecil. Mayang membuka rumahnya untuk jadi penitipan anak gratis bagi pasangan bekerja yang tidak mampu mempekerjakan babysitter atau pembantu rumah tangga. Bersama beberapa relawan, mereka mendedikasikan seluruh tenaga dan waktu membuat program permainan yang mendidik, memasak makanan bergizi, dan kadang jadi perawat dadakan saat ada anak yang sakit.
Pacar saya (ehem), nama dirahasiakan. Gimbal, berkulit gelap, besar dan sangar. Ia adalah seorang petani dan peternak di Berastagi Sumatera Utara. Dia menanam kopi dan jeruk di lahannya, dan memelihara sapi di kandangnya. Namun setengah hektar lahan dedikasikan buat karyawan-karyawannya yang tidak punya lahan sendiri. Mereka bebas menanam apapun disana selama itu jenis tanaman yang bisa dipanen cepat, agar bisa bergantian dengan karyawan lain yang juga ingin menanam. Hasil yang mereka dapatkan setiap panen lebih dari lumayan. Ia juga membuka lebar-lebar pintunya untuk siapapun yang ingin memakai peralatan di bengkel kayunya, tempat ia menuangkan hobi carpentry nya membuat apapun dari kayu bekas. Pada petani dan peternak setempat ia tak pernah pelit ilmu. Mulai pengelolaan finansial hingga memaksimalkan usaha seperti mengajari ternak madu, pakan ternak hemat, produksi pupuk organik, dan lain-lain selalu dibaginya. Setiap melihatnya dengan semangat berbagi dengan orang-orang yang notabene adalah saingannya, saya selalu bangga jadi pacarnya. Hehehe…
Ah masih banyak lagi sebenarnya teman-teman saya yang serupa. Yang selalu memancing ide-ide baru dan memberi sudut pandang berbeda setiap kita berbincang. Yang membagi apa yang mereka punya, baik ilmu maupun kepemilikan, untuk dijadikan kail bagi orang lain. Memang, tak ada di antara mereka yang berdasi dan bersetelan safari. Memang, mereka adalah orang-orang yang seringkali tidak dilayani dan dipandang rendah saat masuk ke hotel berbintang lima. Tapi tanyakan pada para pengusaha dan pejabat di lounge-lounge hotel itu, kapan terakhir kali mereka turun tangan langsung untuk membagi apa yang mereka miliki dengan orang-orang yang mereka tidak kenal, tanpa mengharap imbalan atau publisitas? Bagaimana dengan karyawan-karyawan mereka yang mungkin ingin membuat sesuatu yg serupa, namun energi dan waktu mereka terlanjur habis disedot pekerjaan?
Mungkin saya menganggap dunia mereka kotor dan superfisial, dan mereka menganggap dunia saya remeh dan aneh. Baiklah, kita menyukai dan menghargai hal-hal berbeda. Tapi memberi label preman dan pegangguran, tanpa mengenal mereka? Saya yakin kamu lebih pintar dari itu.
Sumber : http://kartikajahja.tumblr.com
MADU DAN RACUN
Ini ada sepiring tai berbelatung.
Dan ini ada segelas minuman segar mengandung racun yang akan membunuhmu dalam waktu dua tahun. Di antara dua pilihan buruk, maka memilih pintu keluar adalah yang bijak.
jamduapagi
Peminum kopi hitam, susu jahe dan teh tubruk. Pemakan sayuran hijau, telur asin dan biji bunga matahari
"Mungkin sudah tiba waktunya. Manusia memang harus mengandalkan kebajikan diatas kakinya sendiri. Nafsi-nafsi. Ketenangan ini ternyata tak lama. Kebaikan yg begitu cepatnya menguap. Berganti prasangka yg diikuti. Beristighfar atas segala rasa yg mengejutkan dan menyedihkan yg datang tiba-tiba. Allah Pada-Mu aku memulangkan semua. Berilah jalan kebaikan yg sebenar-benar kebaikan.. #istighfar" #SRI DARYANTI
Penulis yang satu ini, adalah perempuan namanya saya tidak tau, tapi saya suka dengan tulisan-tulisannya yang banyak mengangkat masalah sosial dan perempuan :D
Sinar itu Senyum
kamarin saya sempat bertatapan
Begitupun dengan hari ini
membuka mata,disaat yang tepat
membuat hatiku manis dengan sendirinya
angin sepoi yang menerpaku, suasana damai disekelilingku
seolah memaksaku untuk terseyum
kuharap sinarmu akan selalu ada,
untuk membuat mata yang memandangmu bisa merasakan hangatmu
meskipun kau dapat menyengat tubuhku dengan begitu hebatnya
sinarmu selalu ku tunggu
hatiku mulai tenang, ketika sinar itu datang
menerangi setiap manusia yang berada dibawahmu..
akankah saya bertemu kau lagi esok hari,
dengan aneka cahaya yang kau berikan untuk
mata,hati dan hidup ini..
Sinar itu selalu berusaha membuat hatiku tersenyum
betapa megahnya pesonamu dihadapanku
apapun yang kau pancarkan sinarmu itu senyum..
#barru,(13okt12-19.44)
#anjoenk
Lagu ini inspirasi banget, bagi kawan-kawan yang lagi memeperjuangkan keadilan dan kebenaran dinegeri ini ....
Efek Rumah Kaca - di udara
Aku sering diancam
juga teror mencekam
juga teror mencekam
Kerap ku disingkirkan
sampai dimana kapan
Ku bisa tenggelam di lautan
Aku bisa diracun di udara
Aku bisa terbunuh di trotoar jalan
tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti
sampai dimana kapan
Ku bisa tenggelam di lautan
Aku bisa diracun di udara
Aku bisa terbunuh di trotoar jalan
tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti
Aku sering diancam
juga teror mencekamKu bisa dibuat menderita
Aku bisa dibuat tak bernyawa
di kursi-listrikkan ataupun ditikam
Tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti
Tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti
Ku bisa dibuat menderita
Aku bisa dibuat tak bernyawa
di kursi-listrikkan ataupun ditikam
Ku bisa tenggelam di lautan
Aku bisa diracun di udara
Aku bisa terbunuh di trotoar jalan
[Reff:]
Tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti
kerja dinegeri ini !
Kemarin bahkan sudah lama, impian saya,keinginan saya bukan mencari ilmu tapi mencari pekerjaan yang banyak menghasilkan uang, supaya saya bisa dilihat,dihormati bahkan disegani !
Yaaa, itulah impian saya dahulu...
sebelum saya bertemu dengan kawan dan sobat yang membuat saya mengerti
sebelum saya bertemu dengan anak-anak jalanan yang dibuang begitu saja
sebelum saya melihat seseorang mati kelaparan
sebelum saya melihat kerakusan dan ketamakan akan dunia
sebelum saya melihat orang-orang saling membunuh
sebelum saya melihat kita saling menipu dan memakan demi dunia yang hanya sementara
sebelum saya bertemu dengan hati kecilku
sebelum saya mengerti untuk apa saya diciptakan
sebelum saya mengerti untuk apa saya diciptakan
yaa, itulah impian saya ! sebelum itu semua terjadi dan terjadi dihidup saya...
Saya mulai memikirkan semuanya, apakah selama 18 tahun saya mengikuti jenjang pendidikan satu demi satu, hanya berujung pada pekerjaan yang menghasilkan banyak uang dan dihormati karena jabatan !
kemarin saya sempat berpikir keras, selepas saya wisuda saya akan bekerja pada perusahaan swasta ternama, dan negeri. Supaya orang tua saya bisa bangga melahirkan saya didunia ini,..
lalu apa !!! kebanyakan perusahaan dan departemen itu malah membuat ribuan masyarakat makin miskin dan miskin, bahkan saling memakan darah saudara mereka sendiri, bukankah mereka yang swasta asing maupun lokal, memeras sumber daya alam kita dengan serakah, lalu membayar keringat saudara kita dengan recehan saja.
begitupun dengan kantor didepartemen negeri ini yang mayoritas hanya mengutamakan ketamakan, dan penyelewengan dana-dana yang seharusnya membuat sejahtera,malah memiskinkan, dan membuat jutaan saudara kita menangis dan merintih kesakitan, dengan selogan makin baik yang mereka ciptakan dari tahun ke tahun !
Maaf kalau saya berkata demikian, karena inilah realitas bukan mimpi yang mereka ciptakan dengan kebohongan !
Kemanapun saya akan pergi, saya berusaha selalu diberi petunjuk dan berdoa kepada yang menciptakan alam semesta, ilmu, dan segala bentuknya agar saya tetap dijaga dari semua itu, agar saya bisa menghasilkan dan mencari kehidupan tetap berada dijalurNYA.
saya juga tidak sehina itu, makan dari hasil darah sesama ataukah pemikiran saya berada pada titik buntu, dinegeri yang kaya dan subur ini ! INDONESIA
anjoenk(parepare-12-10-12-2.24 dinihari).
Kadang kita Lupa, kita harus kemana...
saya cuman mau menulis saja, kenapa?
karena mungkin disinilah saya bisa meluapkan semua perasaan, yang saya nikmati sendiri.
Kemarin saya sempat berjalan,bahkan berlari lalu sekarang saya terhenti disebuah jalan, jalan yang mungkin akan saya pegang teguh dalam hidup ini.
Masih memandang dunia dari sisi berbeda, hampir setiap malam saya menghabiskan waktu dengan sesuatu yang mungkin tidak berguna, dan menghabiskan setengah hidup saya dengan berkeliling melihat realita kehidupan yang begitu menyita air mata.....
nenek itu lapar,anak itu mau sekolah,bayi itu mau susu,pemuda itu mau kerja, apa yang kita lakukan? bersenang-senang,menyisakan makanan/minuman lalu dibuang,membuat gedung-gedung tinggi, dan melakukan apapun agar mengira kita bisa hidup selamanya !
Kalau sampai sekarang,dengan hidup ini, masih malas bahkan cenderung acuh untuk melihat? lalu siapa yang akan melihat ?
kita diberi ilmu tidak untuk membodohi,tidak untuk memperkaya diri sendiri.
"saya juga susah,ngapain lihat orang lain" SUSAH,SUSAH,SUSAH !
makan saja kamu ke restoran,minum saja kamu kemall,tiap hari ada saja barang baru yang kau beli, dan kau tipu.
Kita tak selamanya ditempat yang kita pijak ini, dengan segala cerita dan gemerlapnya, bukankah kita bisa melihat,mendengar dan merasakan semua yang telah mendahului kita, mereka tidak membawa apa-apa ketika dia pergi !
Mereka hanya ditemani selembar kain putih !
Bersyukurlah dan mengingatlah dengan tindakan, bukan perkataan belaka !
anjoenk(parepare-12-10-12-1.46 dinihari).
negara ini penuh dengan kelaparan, ada orang-orang kecil yang perutnya lapar, ada para penguasa yang nafsunya lapar.
negara ini penuh dengan kebencian, ada lemparan batu, ada kobaran api, ada caci maki, atas nama ideologi.
negara ini penuh dengan kebohongan, yang licik menipu yang pintar, yang pintar menipu yang bodoh, yang bodoh ketawa ketiwi tak menyadari.
negara ini penuh dengan kecurangan, yang punya uang main tangan di belakang, yang tidak punya uang masuk lewat pintu belakang.
di mana kemakmuran? di atas manuskrip suci para pendiri negeri? atau di istana para kaum korporat berpagar tinggi?
di mana kedamaian? di rumah-rumah ibadah para pelantun ayat-ayat suci? atau di pertunjukan seni hasil karya presiden yang sentimentil?
di mana kejujuran? di tangis bayi tanpa ayah yang lahir dari rahim perempuan-perempuan pinggiran? atau di layar televisi 14 inch yang menuhankan dramatisasi?
di mana keadilan? di emblem timbangan yang terpajang di dinding pengadilan negeri? atau di kursi mewah para elit parlemen yg narkoleptik?
negara ini..
ini negara?? negara apa?? Cih
!
!
Penulis : Anhardanaputra
"Kata-kataku memang terasa sangat manis ketika bicara soal cinta, tapi tunggu saat aku mulai bicara soal negara, kau mungkin akan menutup telingamu saking kasarnya. Maklumi sajalah, setiap orang punya kebenciannya sendiri bukan?"
Dulu sebelum ada kamera, setiap momen diabadikan lewat tulisan. Maka menulislah, agar kau bisa melawan lupa.
"Kata hanyalah kumpulan huruf tak bernyawa sampai kita memaknainya"
Sebelum baca,ada baiknya kita buat kopi dulu plus apa saja yang bisa buat kita enjoy:)mungkin catatan ini akan melelahkan matamu.
Apa yang saya tulis tak lepas dari judul diatas, dan seharusnya begitu :)
saya tertarik menulis cerita ini karena banyak yang mempertanyakan pekerjaan saya apa dan sekarang lagi dimana, ini semua pasti pengaruh sarjana saya.
beberapa hal yang sering dipertanyakan :)
Apa pekerjaanmu sekarang sob..?
saya jawab, saya pengangguran
lah.. kanapa gak kerja bukannya kau sudah sarjana..?
Ahh.. malas nyari kerja, hanya bgitu2 saja masuk pagi pulang sore atau malam,bgitupun sebaliknya
lalu aktivitas kamu apa,kalo gak kerja ..?
saya melakukan apa yang saya suka, dan saya senangi saja
Apa kau tidak malu, dengan statusmu yang sarjana..?
lah, kenapa saya mesti malu, yang jalani hidup ini saya bukan orang lain,
Iya, iya tapi kan yang menilai tetap orang lain sob.?
ahh,. biarkan saja,selama yang saya lakukan positif dan tidak merugikan orang lain.
Tapi tetap kamu harus kerja .?
yaa.. tapi apakah kerja itu ketika kita keluar pagi,pulang sore,dan kerja itu ketika kita masuk diperusahaan swasta dan negeri.
semua orang punya jalan masing-masing, so enjoy saja.
oh..saya mengerti sekarang, kau mau jadi pengusaha yaa..?
mungkin.
Knapa mungkin..?
kita lihat saja waktu berjalan.
jadi sekarang tujuanmu gak ada ya.?
ada kok,bahkan tujuan saya jelas.mau jadi manusia seutuhnya dengan akidah saya.
Oh,. jadi sekarang kau kerja apa..?
aduhh, saya pengangguran sob(titik).
Mungkin banyak sobat yang tidak mengerti kenapa ketika saya ditanya saya bersikeras selalu menjawab SAYA PENGANGGURAN.!!!
Karena saya tidak menginginkan, sobat,keluarga dan kawan saya, mau mengenal saya karena pekerjaan saya, Mis : pegawai swasta,pejabat,pegawai negeri,pengusaha sukses, dan lain-lainnya yang mungkin dapat mereka banggakan.
saya ingin sobat dan keluarga mengenal saya karena kesederhanaan saya, karena kepatuhan saya akan orangtua,karena kepatuhan saya akan agama. Dan yakinlah kepada orang tua saya, mungkin saya tidak membanggakan mereka didunia, insya Allah diakhirat mereka akan bangga.tapi saya tetap berusaha keduanya.
Karena saya,kita,dia dan mereka tidak mau masuk dalam lingkaran dibanggakan karena punya kuasa,atau apalah yang melihat ada apanya. Mungkin sekarang ini tidak berlaku, tetapi ketika kita jatuh dari posisi kita yang tadinya, tinggi dan dibanggakan, mereka semua akan menghilang sobat. PERCAYALAH.
" Mari kita berkawan dan saling mengenal karena sifat kita, bukan karena kita pakai apa,kerjaan kita apa(rendah/tinggi).dll."
Terimakasih sudah membaca,semoga apa yang kita lakukan selalu diridhoi oleh Allah Swt,aamiin.
anjoenk- Barru,1 oktober 2012